Indeks MSCI adalah sebuah indeks yang diterbitkan oleh lembaga riset Morgan Stanley Capital International, ini merupakan alat ukuran statistika yang dapat pencerminan terhadap harga sekumpulan saham tertentu. Jadi mereka yang berusaha mengetahui kondisi pasar, tidak perlu lagi melihat pasar saham, komoditi, atau lainnya secara satu-satu, atau melakukan perhitungan sendiri, karena indeks dapat memberikan informasi yang dapat mewakili keadaan pasar secara keseluruhan. selain itu kalo difahami secara luas Indeks MSCI merupakan sebagai indeks tertimbang di kapitalisasi pasar, yang artinya saham ditimbang berdasarkan kapitalisasi pasarnya dan dihitung sebagai harga saham dikalikan dengan jumlah keseluruhan saham yang beredar, sehingga untuk Saham dengan kapitalisasi pasar terbesar akan mendapat berat tertinggi pada indeks, hal ini menggambarkan fakta yang terjadi bahwasannya untuk perusahaan yang berkapitalisasi besar mengakibatkan dampak yang lebih besar kepada ekonomi dari pada perusahaan berkapitalisasi menengah atau kecil.
Indeks MSCI memang bertujuan untuk mengkalkulasi dinamika harga saham di pasar saham internasional. Misalnya saja di Indonesia ada IHSG yang menjadi indeks harga rata-rata setiap perusahaan yang tercatat dalam BEI dan S&P 500 menghitung 500 perusahaan terbaik di Amerika Serikat. Nah, MSCI ini mengumpulkan data harga saham dari seluruh perusahaan yang telah terdaftar di bursa saham setiap negara di dunia. Pasar modal yang dihitung mulai dari Denmark di ujung atas hingga Selandia Baru di ujung selatan kemudian di cari nilai rata-rata berdasarkan bobot masing-masing menghasilkan indeks harga saham internasional, sehingga sistem Indeks MSCI telah menjadi standar untuk mengukur kekuatan pasar saham di negara-negara berkembang. Pemerintah, lembaga keuangan, perencanaan pembangunan dan investor kelas kapitalis mengukur kekuatan pasar saham di negara berkembang dengan menggunakan indeks MSCI. Indeks MSCI juga menjadi acuan utama bagi beberapa lembaga keuangan internasional seperti: The World Bank, IMF dan ADB untuk melakukan penilaian terhadap pasar saham di negara-negara berkembang termasuk juga indonesia.
Sejarah Indeks MSCI
Awal mulanya berawal dari sebuah perusahaan bersama Morgan Stanley Capital International, meraka menciptakan indeks MSCI, lalu memperkenalkan secara public terhadap sejumlah indeks saham yang dimiliki tepatnya pada tahun 1969 hal ini memang bertujuan untuk menggambarkan pasar internasional indeks pasar saham global pertama untuk pasar di luar Amerika Serikat, namun Ketika Morgan Stanley membeli hak lisensi untuk data Capital pada tahun 1986, disinilah baru mulai menggunakan akronim MSCI dengan Morgan Stanley menjadi pemegang saham terbesarnya, sehingga akhirnya tepatnya pada tahun 2004 MSCI mengakuisisi Barra yaitu sebuah perusahaan manajemen risiko dan analisis portofolio dengan nilai sekitar $816,4 juta. lalu melakukan penggabungan kedua entitas sehingga menghasilkan perusahaan baru, dan MSCI Barra yang dipisahkan dalam penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 2007 dan mulai diperdagangkan di New York Stock Exchange (NYSE) di bawah ticker saham MSCI. sehingga perusahaan ini menjadi perusahaan publik yang sepenuhnya independen dan berdiri sendiri pada tahun 2009, dari sinilah meraka menyiapkan kliennya dengan alat investasi dari Barra, Rekayasa Keuangan Associates, RiskMetrics, Layanan Pemegang Saham Institusional, Measurisk dan Pusat Penelitian dan Analisis Keuangan, dan mengeluarkan indeks yang tersedia secara luas untuk publik sehingga dapat melakukan investasi atas aset tersebut sampai sekarang.
Cara kerja Indeks MSCI
Sebenarnya pihak MSCI memilih saham dari segi ekuitasnya tergolong lebih mudah diperdagangkan dan memiliki likuiditas tinggi, selain itu Saham juga memiliki partisipasi investor aktif dan tanpa batasan pemilik, selain itu dari Setiap Indeks juga merangkum nilai total kapitalisasi pasar semua saham hal ini merupakan harga saham yang dikalikan dengan jumlah saham yang beredar pastinya sudah tentu Indeks MSCI itu memiliki kekuatan untuk mengubah pasar secara keseluruhan soalnya Ketika indeks diseimbangkan kembali maka semua ETF dan reksa dana yang melacaknya harus membeli dan menjual saham yang sama dan untuk Saham yang ditambahkan ke indeks biasanya akan menemukan harga sahamnya naik.,Hal sebaliknya terjadi pada saham dalam kondisi down dari suatu indeks, yang jelas untuk Setiap indeks diperbarui setiap hari mulai dari hari Senin sampai Jumat, Selain itu juga ditinjau setiap tiga bulan dan diseimbangkan kembali dua kali setahun, Saat itulah manajernya menambah atau mengurangi saham untuk memastikan indeks masih akurat didalam mencerminkan komposisi pasar ekuitas dasar yang diukurnya berdasarkan kebutuhan.
Fungsi Indeks MSCI
Bicara mengenai funsi dari indeks MSCI memang sekarang ini sangat berguna sekali untuk mengukur performa pasar modal (equity) seluruh dunia sehingga disini membuat tiga kelompok antara lain, (Developed market) ini berfungsi sebagai Saham tercatat di bursa efek negara maju seperti Kanada, Inggris, Jerman hingga Australia, dan juga kalian memang sangat tertarik berinvestasi di pasar modal negara maju maka untuk Solusinya tinggal mengecek MSCI developed market disana semua lengkap sekali, (Emerging market) merupakan Saham tercatat di bursa efek negara berkembang seperti Brazil, China, Afrika Selatan hingga Indonesia, (Frontier market) termasuk Saham tercatat di bursa efek negara dengan kondisi diatas negara miskin namun sedikit di bawah negara berkembang seperti Bangladesh, Lithuania, Siprus hingga Sri Lanka. kalo ditunjau berdasarkan kalkulasi telah diketahui setidaknya ada sekumpulan aset dengan total nilai ekuivalen dengan USD 12 triliun dalam benchmark indeks MSCI dan total ekuivalen USD 2 triliun dalam benchmark MSCI emerging market dan ada kemungkinan setiap tahunnya mengalami kenaikan.
Bagaimana kriteria Index MSCI ?
Sudah tentu bukan tergolong saham abal-abal ataupun saham gorengan, bukan juga saham kemarin sore, sehingga bukan tergolong kaleng-kaleng namun akan tetapi pastinya saham perusahaan tersebut memiliki kapitalisasi besar, likuiditas yang tinggi, performa yang baik dan stabil, dan tentunya dari perusahaan bonafit. Kalau tidak jangan pernah bermimpi masuk dalam jajaran saham Index MSCI soalnya semuanya sudah dipastikan sangat terpecaya sekali. Nah, perlu diketahuai secara bersama-sama kalo untuk Index MSCI ini akan update 2x dalam setahu, tepatnya di bulan Mei dan November. Jadi sebenarnya di Index MSCI ini ada kasta kapitalisasinya juga, small, medium, dan big cap. Ini adalah ukuran kapitalisasi pasarnya, semakin besar tentu semakin bagus. Selain kapitalisasi tentu ada berbagai pertimbangan lain memasukkan saham dalam Index MSCI seperti value, size, momentum, quality, yield, volatility dan lain sebagainya. Beberapa perusahaan Indonesia yang sahamnya masuk dalam Index MSCI seperti halnya PT.Bank Tabungan Negara, PT.Astra Agro Lestari dan masih banyak yang lainnya.
Mengapa Indeks MSCI sangat Penting ?
Memang Indeks MSCI sangat banyak digunakan oleh fund manager sebagai salah satu alat bantu analisis dalam investasi mereka. Karena fund manager merupakan kekuatan besar di pasar yang mampu menggerakkan arah harga, maka langkah-langkah mereka harus diperhatikan. Dengan memperhatikan indeks MSCI kita dapat memperkirakan apa yang akan dilakukan oleh fund manager dan investor institusi, sehingga dapat menerka apa yang kira-kira terjadi di pasar. soalnya Ketika indeks MSCI mengalami perubahan bobot. atau ketika suatu saham dikeluarkan atau dimasukkan ke dalam indeks, harga saham biasanya menjadi lebih atraktif. Saham yang masuk ke dalam indeks MSCI biasanya akan mengalami penguatan, sebaliknya saham-saham yang dikeluarkan dari indeks MSCI biasanya mengalami penurunan harga. Adapun kriteria saham yang masuk kedalam Indeks MSCI antara lain keaktifan saham tersebut diperdagangkan di pasar dalam periode tertentu (free float). Jadi makin aktif saham diperdagangkan makin besar peluang masuk ke dalam indeks MSCI, jika saham tersebut telah masuk ke dalam indeks maka kecil peluangnya untuk dikeluarkan dari indeks. Kriteria penting lainnya adalah kapitalisasi pasar saham tersebut, namun kapitalisasi pasar ini harus disertai dengan likuiditas yang baik dan berkualitas juga karena ini sangat penting.
Cara Berinvestasi di Indeks MSCI
Apabila kalian ingin berinvestasi di dalam Indeks MSCI ini misalnya melalui dana indeks dan ETF, maka dalam penerapannya harus memahami manajemen pasif yang merupakan sebagai kendaraan yang berbeda didalam implikasi didalam operasi pembelian dan penjualan, komisi dan perpajakan di antara aspek-aspek lainnya. akan tetapi untuk misinya tetap sama saja yaitu untuk mereplikasi indeks, serta membeli semua perusahaan yang menyusunnya dalam proporsi yang sama di bawah gaya investasi manajemen pasif dengan komisi yang sangat rendah dan diversifikasi yang sangat baik. Berikut daftar di bawah ini mencakup beberapa pengelola dana yang paling penting secara global menurut volume aset yang dikelola seperti halnya, Lyxor, Vanguard,BlackRock dan yang lainnya.
tanpa kita sadari memang banyak sekali dari kalangan investor membandingkan MSCI Dengan Indeks Lain seperti, S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average, sebanarnya dari perbandingan ini dapat memberi investor pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana MSCI bersaing dengan pesaingnya, namun Sejauh ini dari segi penerapan telah menunjukkan dirinya sebagai indikator yang dapat diandalkan dari ekonomi global, bahkan MSCI Indek juga mampu memberikan tampilan pasar yang lebih detail dibandingkan beberapa pesaingnya, Oleh karena itulah sampai detik ini masih dianggap sebagai alat penting bagi investor di seluruh dunia investasi karena memiliki tingkat akurasi diatas rata-rata pada umumnya.