Pengertian McKinsey Matrix
Pada dasarnya di dalam dunia bisnis memang sekarang ini telah ada banyak sekali jenis matrix yang dapat digunakan untuk memastikan orientasi pengembangan bisnis, sehingga McKinsey Matrix merupakan salah satu matrix yang paling banyak digunakan di sebuah perusahaan multi industri dalam bisnis di seluruh dunia, oleh sebab itulah kalo ditinjau secara pengertian yang paling sederhana akan merujuk Kepada model yang mengkhususkan di dalam menganalisis lingkungan bisnis terutama terhadap portofolio investasi, dan untuk dasar dari model ini memang sangat mirip dengan BCG tetapi lebih fleksibel karena mencakup banyak faktor evaluasi, sehingga untuk bisnis multi industri yang agak besar dengan banyak unit bisnis strategis sistem tersebut tergolong paling cocok untuk digunakan setra diaplikasikan.
Didalam menerapkan McKinsey Matrix dalam bisnis dapat membantu bisnis terssebut untuk menilai tingkat kompetensi mereka secara akurat, soalnya dari situ juga dapat bandingkan dengan kegiatan produksi dan bisnis. Penilaian tingkat melalui matrix ini dapat membuka jalan untuk memprediksi posisi produk dan layanan perusahaan, sehingga dapat meneliti dan memfasilitasi strategi di masa yang akan datang menjadi lebih baik lagi dan berkualitas.
Sejarah McKinsey Matrix
Adapun tentang sistem McKinsey Matrix ini sebenarnya dibuat pada tahun 1970-an namun hanya sebagai versi perbaikan dari apa yang disebut dengan matrix Boston Consulting Group (BCG) dan untuk Penciptannya adalah sebuah perusahaan konsultan internasional McKinsey yang awalnya memiliki tujuan untuk mengembangkannya di dalam menanggapi masalah yang dihadapi kliennya yakni General Electric (GE) soalnya perusahaan ini memiliki portofolio produk yang luas serta banyak di antaranya tidak memberikan hasil yang diharapkan sehingga GE harus di kolaborasikan dengan McKinsey Matrix namun tetapi memerlukan alat analisis yang lebih lengkap yang praktis setra sederhana pada saat yang bersamaan sesuai waktu yang telah ditentukan.
Maka dari itulah McKinsey Matrix ini adalah alat analisis portofolio yang dapat menyediakan strategi yang tepat untuk unit bisnis strategis. Soalnya dari Awalnya McKinsey Matrux ini diusulkan oleh kelompok konsultan di Boston dan McKinsey dan pertama kali diperluas ke General Electric (GE). Inti dibuatnya matrix ini adalah untuk sebagai alat analisis portofolio yang bertujuan untuk memberikan strategi yang disesuaikan di dalam unit bisnis yang strategis, oleh sebab itu didalam sistemnya terdiri dari 9 sel dan didasarkan pada dua indikator utama evaluasi bisnis yang meliputi terhadap daya tarik pasar dan kekuatan bisnis atau kekuatan kompetitif sehingga untuk setiap indikator memiliki tiga level dimulai dari yang sifatnya rendah, sedang, sehingga kepada level yang tinggi sekali.
Kerangka Kerja Mckinsey Matrix
Mengenai Matrix Mckinsey ini telah menggunakan 2 variable untuk menetapkan dimensi dari matrix tersebut, matrix tersebut terdiri dari 2 dimensi antara lain, adanya Daya tarik Industri (pasar)hal ini mengacu pada tingkat kemudahan dalam sebuah bisnis dalam mendapatkan keuntungan, sehingga di dalam matrix daya tarik pasar digambarkan dalam sumbu vertikal yang dibagi menjadi tingkat rendah, sedang dan tinggi. Dan selanjutnya adanya sebuah (Kekuatan Persaingan) Soalnya Mengacu pada pertimbangan harga relatif terhadap pesaing dalam sebuah Industri. Kekuatan persaingan digambarkan dalam sumbu Horizontal dan dibagi menjadi level rendah, tinggi dan sedang.
Struktur McKinsey Matrix
Disini erlu kita ketahui secara bersama-sama bahwa McKinsey Matrixbini dibentuk dengan dua dimensi yaitu sebagai berikut, (sumbu vertikal mewakili daya tarik market) maksudnya disini untuk sebagai daya tarik market dapat dinilai melalui banyak faktor dengan kepentingan yang berbeda seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan pasar, profitabilitas industri, intensitas dan sifat pasar, persaingan, biaya masuk pasar, tingkat risiko, risiko, kendala hukum serta lingkungan sosial. Lalu daya tarik pasar setelah penilaian dibagi menjadi tiga tingkatan antara tinggi, sedang dan rendah.
Selanjutnya difungsikan sebagai (sumbu horizontal mewakili posisi kompetitif untuk unit bisnis strategis) Karena pada posisi kompetitif dinilai melalui faktor-faktor seperti pangsa pasar relatif, harga kompetitif, kualitas produk, keunggulan skala, teknologi, kemampuan penelitian dan pengembangan, dan tingkat produksi, ualifikasi tenaga kerja, kualifikasi pemasaran, potensi keuangan dan layanan purna jual sehingga untuk Posisi kompetitif unit bisnis strategis ini setelah penilaian juga dibagi menjadi tiga tingkatan bisa dimulai dari yang paling lemah terus dilanjutkan yang paling sedang hingga akhirnya sampai ke yang paling kuat.
Representasi McKinsey Matrix
Untuk Setiap unit bisnis strategis sebuah perusahaan selalu diwakili oleh lingkaran pada tabel matrix, pusat lingkarannya ditentukan berdasarkan dua kriteria yaitu daya tarik pasar dan posisi kompetitif unit bisnis strategis. Ukuran lingkaran ini mewakili ukuran industri dengan porsi mewakili pangsa pasar unit bisnis strategis di industri. Jadi McKinsey Matrix ini dapat dibagi menjadi 9 kelompok dan dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama dengan implikasi strategis antara lain sebagai.
Pada Kelompok satu ini termasuk 3 kotak di sudut kiri atas matrix, sehingga didalam wilayah untuk unit bisnis strategis terletak dengan baik dan menawarkan peluang pertumbuhan yang menarik, sehingga Perhatiannya harus diberikan pada investasi untuk mengembangkan unit yang terletak di kotak ini.
Selanjutnya pada Kelompok dua itu juga terdiri atas tiga kotak yang terletak di diagonal dari kiri bawah ke kanan atas. Jadi unit bisnis strategis yang terletak di kotak-kotak ini perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi, Karena perusahaan sering cenderung memilih strategi mempertahankan pertumbuhan atau menyusut atau bahkan terkadang menarik diri dari bisnis tersebut dengan alasan yang berbeda-beda.
Pada Kelompok tiga ataupun terakhir ini juga termasuk atas 3 kotak yang terletak di sudut kanan bawah matriks, sehingga untuk Unit bisnis strategis ini yang terletak di tengah-tengah yang tidak menarik dengan begitu ini perlu berhenti berinvestasi dan memiliki rencana untuk menghilangkannya ataupun mengganti yang lebih baru Lagi.
Cara menggunakan Matriks GE McKinsey ?
untuk Poin terpenting harus selalu memperhatikan adanya 9-Box Matrix di atas, sehingga disini anda akan menjumpai 2 sumbu yaitu pada sumbu vertikal dan Horizontal, untuk sumbu vertikal ini sebagai penentuan daya tarik industri berdasarkan potensi tingkat pengembalian dan basis pasar yang dapat dikelompokan menjadi tinggi, sedang, dan rendah. Semakin tinggi potensi keuntungan, tentu akan semakin menarik industri tersebut. Nah, perlu dipahami bahwa tingkat keuntungan tentu akan mengalami perubahan sesuai dengan tingkat persaingan saat ini dan di masa yang akan datang. Itu sebabnya, saat melakukan analisis daya tarik industri ini, view nya harus untuk jangka panjang, namun tetap harus diperhatikan terhadap beberapa faktor atas daya tarik industri seperti halnya, Skala atau ukuran perusahaan, Ketersedian tenaga kerja, Struktur bisnis, Pertumbuhan bisnis dan masih banyak yang lainnya.
Sedangkan untuk sumbu horizontal kita akan menemukan variabel kekuatan kompetitif dari unit bisnis. Sama seperti level daya tarik di atas, kekuatan ada yang tinggi, sedang, dan juga rendah. Ini adalah ukuran kekuatan perusahaan dibandingkan dengan para kompetitor yang ada, khusunya dalam persaingan untuk industri tertentu. Kekuatan sebuah perusahaan akan terletak pada karateristiknya yang dapat memberikan keunggulan dibandingkan kompetitor, yang sering disebut sebagai Unique Selling Point atau titik penjualan unik dan Firm Specific Advantages yaitu keunggulan kompetitif yang berkesinambungan, sehingga ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk kekuatan kompetitif seperti halnya, Saham perusahaan, Profitabilitas, Pertumbuhan bisnis, Ekuitas merek, Sumber daya perusahaan, Efisiensi dan efektivitas keterkaitan internal dan yang lainnya.
Strategi Utama McKinsey metrix
1. Tumbuh
Untuk sebuah Produk yang termasuk dalam sel ini yang harus diinvestasikan terlebih dahulu. Mereka adalah yang paling menjanjikan di masa depan dan akan membawa keuntungan besar bagi perusahaan. Biasanya, area berikut untuk investasi dalam kategori ini diidentifikasi: penelitian dan pengembangan ilmiah, periklanan, dan perluasan kapasitas.
2. Selektivitas
Sedangkan pada Produk yang masuk ke dalam sel ini memiliki prospek yang tidak pasti, sehingga di dalam kategori ini, produk mungkin tidak memberikan hasil yang maksimal, bahkan jika perusahaan telah menempatkan sumber daya di dalamnya, Biasanya untuk investasi dalam kelompok produk ini dialokasikan hanya jika perusahaan memiliki sisa uang setelah berinvestasi di sel "tumbuh" kalo tidak sistem tersebut tidak akan diaplikasikan.
3. Memanen
Mengenai masalah Produk yang cocok dengan sel-sel ini tidak menguntungkan di industri yang tidak menarik, soalnya kalo didalam hal ini Anda dapat melikuidasi bisnis atau menjualnya dan berinvestasi dalam proyek yang menjanjikan, oleh sebab itulah McKinsey matrix datang ke titik untuk Produk dan/atau layanan bisnis mana yang menjadi prioritas setra Produk atau layanan bisnis mana yang harus diinvestasikan sehingga kedepannya dapat memberikan sebuah keuntungan.
Kelebihan dan Kekurangan Matriks Mckinsey
Telah kita ketahuan secara bersama mengenai Matriks Mckinsey inikan merupakan statis, soalnya sistemnya seperti yang juga terjadi pada matriks Bcg, sehinga bisa dibilang tidak dinamis dan tidak memberikan indikasi kemana arah pasar, maka dari itu untuk itu perlu didukung dengan analisis lebih lanjut, Anggap saja Misalnya jika suatu produk berada di salah satu sel hijau, mungkin belum tentu layak untuk diinvestasikan. Analisis lebih lanjut dapat menunjukkan penurunan skor dalam waktu dekat. Dengan kata lain, produk mungkin beralih ke warna biru atau oranye.
Mengenai masalah manfaat dari Matriks Mckinsey memang di antaranya juga mencakup kemampuan matriks untuk memprioritaskan alokasi sumber daya untuk berinvestasi, sehingga Matriks ini juga membantu manajemen untuk memahami unit bisnis mana yang berkinerja terbaik, Oleh karena itulah matriks Mckinsey jauh lebih lengkap dari pada matriks Bcg karena jauh lebih teliti dan memperhitungkan serangkaian faktor yang tidak dihitung oleh matriks Bcg secara menyeluruh.
Dari sinilah dengan adanya sebuah Keuntungan dari McKinsey Matrix ini telah mengatasi kelemahan yang cukup sederhana dari matriks BCG, karena matrix ini bergantung pada banyak faktor untuk menentukan dua kriteria matrix. Sehingga dapat memberikan Anda sebuah gambaran yang lebih rinci dan lengkap tentang matrix tersebut dan aktivitas bisnis secara aktual di perusahaan. Dari segi kelemahannya bahwa McKinsey Matrix ini masih memiliki keterbatasan seperti analisis kegiatan bersifat statis, rawan kesalahan subjektif di saat menganalisis.