Komodo Bond adalah sebuah surat utang berjangka menengah atau obligasi korporasi yang diterbitkan oleh emiten asal Indonesia tetapi diterbitkan di luar negeri dan dijual dalam denominasi mata uang Rupiah (IDR). Emiten bisa berasal dari perusahaan swasta ataupun BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Klasifikasi dari Komodo Bond adalah Senior Unsecured Fixed Rate Notes (The Notes) yang memberikan imbal hasil berupa pendapatan tetap jangka menengah, dan ada unik lagi meskipun denominasi dalam mata uang dalam artian siapapun investor yang berminat melakukan pembelian Komodo Bond harus menebusnya dengan mata uang rupiah (IDR) tetapi pada tanggal jatuh tempo maka proses settlementnya akan menggunakan mata uang dollar (USD) baik itu untuk pelunasannya maupun kupon atau suku bunganya, maka dari itu Komodo Bond sebenarnya ini merupakan nama baru yang dari Global IDR Bond yang dirasa lebih terdengar ala Indonesia. Mekanisme transaksi yang digunakan adalah melalui perusahaan finansial Euroclear Bank baik untuk proses clearing ataupun settlement.
Sejarah Komodo Bond
Sebenarnya untuk istilah Komodo Bond merupakan konsep yang diberikan oleh Presiden Jokowi yang mengambil nama hewan Komodo atau Varanus Komodoensis yang merupakan ikon hewan endemik asli Indonesia yang hanya bisa ditemukan di Taman Nasional Komodo yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Komodo yang dijuluki sebagai naga purba satu-satunya yang masih hidup di zaman modern diharapkan menjadi ikon khusus yang melekat kuat benak para investor bahwa obligasi yang akan dibelinya asli dari emiten asal Indonesia.
Oleh sebab itulah komodo bond tentu memiliki potensi untuk menciptakan pasarnya sendiri. Kinerja obligasi akan diuji terhadap konsistensi dan ketahanannya terhadap guncangan eksogen (yaitu perubahan suku bunga Fed). Jika terbukti kredibel dan berkinerja tinggi, investor internasional selanjutnya akan mencari jatuh tempo yang lebih lama. Selanjutnya, lembaga keuangan besar Indonesia setra perusahaan lain dari sektor yang luas akan ingin memasuki pasar, oleh sebab itulah konsep ini merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di G20 dan merupakan tujuan yang semakin penting untuk arus investasi global. Pandangan positif ini sebagian didorong oleh investasinya yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur, soalnya menurut Bank Dunia telah menyatakan bawah indonesia akan sangat membutuhkan $500 miliar selama lima tahun ke depan untuk membangun jalan, pelabuhan, jembatan dan yang lainnya.
Tujuan Penerbitan Komodo Bond
Jasa Marga selaku instansi pemerintah yang menerbitkan Komodo bond bertujuan sebagai upaya menambah sumber pendanaan bagi proyek-proyeknya seperti jalan tol salah satunya. Selain Komod bond sebenarnya Jasa Marga juga sudah menerbitkan obligasi biasa, obligasi proyek, kontrak investasi kolektif dan tentu pinjaman bank. Diterbitkan dalam denominasi Rupiah tak lain supaya emiten berkode JSMR ini terhindar dari fluktuasi Rupiah terhadap dolar dan dengan Komodo bond tersebut, JSMR mampu menggaet kategori investor baru yang tertarik dengan instrumen investasi Rupiah dipasar internasional, untuk Lebih lanjut lagi apabila kinerja Komodo bond ini sukses, maka bisa berpotensi menjadi andalan baru pemerintah untuk menggali dana bagi pembangunan didalam negeri. Kebutuhan pembangunan dalam negeri untuk periode 5 tahun mendatang adalah sekitar seribu triliun Rupiah, sementara ketersediaan dana domestik baru sembilan ratus triliun Rupiah sehingga masih kebutuhan cukup banyak lagi agar semuanya dapat Terealisasikan dengan lancar.
Sebenarnya untuk mengenai tujuan atas penerbitan Komodo Bond mayoritas meraka gunakan untuk tambahan modal pembiayaan proyek, karena sebelumnya pendanaan perusahaan banyak diambil dari pinjaman bank, dan beberapa obligasi lainnya dalam denominasi Dollar. Nah ini semua memenag karena Komodo Bond diterbitkan dalam denominasi Rupiah, perusahaan tidak khawatir adanya resiko perubahan nilai kurs, dan sekaligus dapat menjaring investor di luar negeri yang ingin berinvestasi instrumen Rupiah.
Walaupun Komodo Bond diterbitkan dalam denominasi Rupiah, tapi investor tetap menerima kupon dan pelunasan saat obligasi jatuh tempo dalam mata uang US Dolar sesuai sesuai kurs yang berlaku pada pembayaran. Komodo bond ditawarkan pada bunga 7.5% pertahun, dengan memiliki jangka waktu 3 tahun, dan menjadi salah satu solus pemerintah Indonesia ataupun korporasi dalam negeri untuk mendapatkan variasi pendanaan baru, guna membiayai berbagai proyek-proyek infrastruktur yang sedang berjalan atau direncanakan kedepannya.
Manfaat Komodo Bond Bagi Investor
Dengan adanya Pangsa pasar Komodo Bond terbesar yang didalam terdapat para investor asing dan bukannya investor lokal sehingga Keuntungan akan didapatkan setra sebagai akan diversifikasi dari aset investasinya dilakukan oleh para investor luar yang menginginkan pilihan instrumen dalam denominasi rupiah di bursa saham luar negeri, maka dari itu sebagai salah satu negara berkembang dapan dipastikan bahwa yield atau suku bunga kupon obligasi jauh lebih besar dibandingkan yield negara-negara maju sehingga hasil investasi yang didapatkan menjadi jauh lebih besar dan maksimal. Kemudian karena pembayaran dan kupon suku bunga dibayarkan dalam mata uang USD maka itu juga jadi poin tambahan bagi mereka yang menginginkan kestabilan nilai tukar dalam portofolio dan juga memudahkan pengalihan aset apabila suatu saat ingin membeli instrumen asing lainnya.
Sangat diharapkan sekali dengan kehadiran Komodo Bond kedepannya berbagai perusahan besar di Indonesia juga bisa ikut berpartisipasi dan berkontribusi dengan menerbitkan seri Surat Hutang ber denominasi Rupiah yang di catatkan dan diperdagangkan di berbagai bursa Global sehingga mampu mendukung dan menambah pendanaan baru bagi mereka guna membantu membiayai berbgai proyek investasi dan ekspansi bisnis yang dilakukan karena peluang untuk memperoleh modal baru dengan nilai signifikan lebih terbuka dibanding jika di tawarkan terbatas di Bursa pasar modal Kita. Selain itu juga kehadiran Komodo Bond diharapkan akan meningkatkan performa , citra dan kredibilitas perusahaan Indonesia yang menerbitkan surat hutang tersebut agar lebih di kenal , lebih memiliki daya saing bisnis dan investasi di kancah internasional yang dianggap lebih bergengsi dan berlevel positif dengan begitu akan memberikan manfaat yang besar.
Penerapan Komando Bond diindonesia
Apabila melihat dari fakta dimana dua Komodo Bond yang diterbitkan di tahun 2017 dan 2018 lalu, sebenarnya terjadi oversubscribed, maka sebetulnya bisa diketahui bahwa minat investor asing pada korporasi Indonesia sangat tinggi, namun entah mengapa sampai saat ini, setelah dua kali penerbitan Komodo Bond tadinya belum ada lagi perusahaan Indonesia baik BUMN maupun swasta yang melakukan penerbitan Komodo Bond lagi, disini kami sendiri masih bingung penyebabnya apa, namun untuk dua Komodo Bond tadi memang kebetulan sudah jatuh tempo dan sudah dilunasi. Yaitu dari pihak PT Wijaya Karya sudah melunasi Komodo Bond pada tanggal 31 Januari 2021 senilai 5.4 triliun rupiah dan Sedangkan PT. Jasa Marga juga sudah melunasi kewajibannya pada 11 Desember 2020 sebesar 4 triliun, sehingga dari sebuah Keberhasilan dua BUMN ini dalam menyelesaikan kewajiban obligasinya juga turut meningkatkan kepercayaan investor asing pada kualitas perusahaan Indonesia.
Dengan begitu kedepan diharapkan sekali semoga ini bisa menjadi stimulus bagi perusahaan lain di Indonesia untuk mempertimbangkan penerbitan obligasi untuk diterbitkan di pasar luar negeri sehingga dari penjualan Komodo Bond memang bisa menjadi sumber pendanaan alternatif dengan resiko fluktuasi valas yang rendah dengan begitu akan memperoleh manfaat yang aman besar kedepannya. Sebenarnya untuk mengenai masalah penerbitan komodo Bond ini memang terhitung secara tepat karena disaat ini saja peringkat obligasi Indonesia sedang naik di lembaga pemeringkat internasional, sehingga banyak investor asing yang lebih percaya pada instrumen investasi asal Indonesia serta untuk kedua perusahaan BUMN tersebut sedang membutuhkan banyak dana untuk berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang sekarang ini memang sedang dijalankan.
Pengaruh Komodo Bond Terhadap Pasar Finansial
Memang dari sebagai Sejumlah kalangan telah meyakini bahwa dengan adanya kesuksesan terhadap penerbitan Komodo Bond oleh sejumlah BUMN selama ini tergolong menunjukkan instrumen yang dapat memberi keuntungan sangat menjanjikan bagi semua pihak yang terlibat, sehingga Proses Penerbitan Komodo Bond menjadi upaya untuk mendiversifikasikan basis investor BUMN setra sekaligus memanfaatkan momentum perolehan peringkat layak investasi penuh yang telah dikantongi pemerintah selaku pemegang saham utama, namun dari sisi lain memang dengan adanya penerbitan obligasi atau bond dari korporasi di pasar modal ataupun Finansinal khusus dinegara Indonesia telah mencatat peningkatan yang cukup tinggi pada 2020 dibandingkan 2019, karena memang Nilai penerbitan obligasi korporasi domestik berbasis rupiah di tahun tersebut bisa mencapai Rp 200 triliun, hal ini merupakan hasil dari proses peningkat pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp130 triliun, sehingga dari Kondisi ini sangat membuka peluang bagi perusahaan untuk melakukan berbagai upaya strategis agar tetap mampu menjaga kinerja bisnisnya dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, pastinya situasi ini yang demikian tersebut sangatlah menantang, belum lagi dengan adanya mandiri Sekuritas berupaya merumuskan berbagai strategi inovatif yang diharapkan mampu menopang pertumbuhan bisnis perusahaan kedepannya untuk jangka panjang sehingga sanggup memberikan hasil Keuntungan secara konsisten, dari sinilah akan membangun perekonomian sebuah negara menjadi berkembang dan maju ketahap yang lebih baik lagi.
Kelebihan dan Kelemahan Komodo Bond
Untuk mengenai Keunggulan ataupun bisa dikatakan Kelebihan sistem ini akan terbebas risiko fluktuasi kurs, soalnya ceritanya begini kalau untuk korporasi di indonesia sebenarnya dalam menerbitkan obligasi berdenominasi dolar AS itu untuk saat ini dari segi nilai tukar Rupiah akan berpontensi melemah signifikan terhadap dolar AS akan membuat beban utang meningkat tajam karena harus melunasi bunga dan membayar pokok pinjaman dengan nilai jauh lebih besar dari sebelumnya, dengan menerbitkan obligasi di luar negeri berdenominasi Rupiah maka korporasi tidak akan mengalami kerugian saat kurs USD/IDR melemah sehingga jelas sangat menguntungkan bagi negara indonesia.
Namun selain itu juga Terdapat kelemahan yang berpotensi sangat merugikan investor, Maksud dari poin ini adalah dari pihak investor berpotensi mengalami kerugian saat membeli komodo bond saat nilai tukar Rupiah melemah terhadap Dolar AS, sehingga situasi ini bukan rahasia lagi karena dari segi perekonomian Indonesia jauh tertinggal dari perekonomian AS sehingga pelemahan Rupiah terhadap USD merupakan keniscayaan yang akan terjadi cepat atau lambat, soalnya sampai sekarang indonesia masih bergantung kepada negara AS mulai dari sektor ekonomi, teknologi, pendidikan bahkan sampai Kesehatan.