Apa itu carry order ?


Pada dasarnya untuk Istilah carry order itu tergolong sangat lazim digunakan dalam dunia ekonomi yang memiliki arti pesanan bisa dibawa pulang pembeli, namun masyarakat luas lebih mengenalnya dengan sebutan Cash On Carry (COC) yang dimaknai sebagai metode pembayaran yang dilakukan oleh pembeli setelah melakukan pemesanan, kalo ditinjau secara makna maka akan berkaitan dengan sebuah transaksi jual beli suatu barang jasa namun secara aplikasi hal ini sangat lumrah sekali dilakukan pada saat pembeli membeli suatu barang dari penjual yang menawarkan barang tersebut, maka dari itu kalo diamati dari  Arti kata diatas sebenarnya terdiri dari tiga kata yaitu cash yang artinya tunai, on yang merupakan suatu kata penghubung dan carry merupakan suatu bentuk kata kerja untuk membawa sehingga penempatan susunan katanya sangat berkaitan dengan tingkat urutannya, sehingga kata tunai di tempatkan diposisi pertama yang mana uang tunai harus di serahkan di awal yang selanjutnya barang bisa di bawa hal ini merupakan suatu bentuk transaksi jual beli yang mana pembeli harus menyerahkan uangnya terlebih dahulu sebelum barang bisa diserahkan oleh penjual sehingga konsep inilah sampai sekarang menjadi yang sering diaplikasikan oleh semua orang dalam melakukan aktifitas transaksi apapun itu bentuknya.


Sebenarnya Carry order merupakan sebuah istilah dalam ilmu ekonomi mengenai pesanan atau order dimana order tersebut bisa dibawa oleh pembeli, sehingga dalam hal ini biasanya disebut sebagai cash on carry atau sebuah pesanan yang harus dibayar terlebih dahulu setelah itu pembeli bisa memiliki atau membawa barang tersebut, maka dari itu secara umum disini terdapat dua jenis order yang sering kita temui didalam membeli suatu barang baik itu di dalam market online maupun offline yaitu cash on delivery ini merupakan sebuah pesanan gimana pembeli dan penjual melakukan sepakat untuk membayar ketika barang yang dibelinya sampai ke alamat pengiriman atau alamat pembeli sesuai dengan kesepakatan mereka, Biasanya sistem ini sering disebut atau disingkat sebagai COD. namun disi lain ada juga cash on carry maksudnya adanya pesanan dimana pelanggan harus membayar terlebih dahulu barang yang akan dibeli barulah bisa mendapatkan barang tersebut dan membawanya, maka sudah tentu dari kedua aspek tersebut sangat berbeda karena miliki fungsi dan kegunaannya tersendiri.


Sejarah carry order 

untuk Istilah dari kalimat tersebut sebenarnya udah lama sekali digunakan sejak tahun 1900an dimana konsep tersebut berasal dari pemikiran umum para pedagang dimana pembeli harus membayar barang terlebih dahulu sebelum membawa pulang. namun pada saat itu Sebelum orang-orang menggunakan uang tunai sebagai alat pembayaran, soalnya pada jaman dulu lebih banyak yang menggunakan sistem barter. Sebelum ditemukannya kartu kredit pembayaran dilakukan menggunakan uang tunai, bahkan saat ini banyak sekali alternatif alat pembayaran non tunai yang bisa dilakukan, misalnya dengan menggunakan mata uang digital dan mata uang crypto. Dari adanya perubahan peradaban teknologi dan kebutuhan maka sistem pembayaran Carry Order semakin banyak dilakukan meskipun tetap lebih banyak dilakukan ditempat.


Maka dari itulah untuk dasarnya pokok dari jenis transaksi ini adalah pembayaran lebih diutamakan sebelum kita membawa apa yang kita inginkan. Banyak sekali jenis pembayaran carry ini, karena kita tertarik sama sesuatu tetapi khawatir dibeli oleh orang lain. Maka mengharuskan pembayaran agar segera dimiliki. Bahkan saat ini juga carry order juga sudah banyak sekali salah satunya pada saat anda menginginkan sebuah produk tetapi belum diproduksi atau anda harus pesan dulu "indent product". Pembayaran lebih diutamakan sampai produk yang anda inginkan sudah benar-benar rilis maka anda akan memilikinya secara keseluruhan.


Mekanisme carry order 

didalam sebuah transaksi perdagangan secara tradisional, sistem Carry Order hanya dilakukan menggunakan pembayaran tunai. Namun seiring perkembangan teknologi dan setelah ditemukannya pembayaran secara cashless atau non tunai seperti menggunakan kartu kredit. kartu debit dan sebagainya maka sistem ini banyak menggunakan alat pembayaran non cash. Hal tersebut sering dilakukan oleh pelanggan yang membeli barang dalam jumlah banyak dan membayar dengan nominal yang banyak pula, maka dari itu sistem tersebut memang sangatlah cocok dijalankan dalam kehidupan sehari-hari dalam masalah pembayaran. Carry order ini merupakan kebalikan dari sistem cash on delivery yang kita kenal dengan COD karena lebih simpel dalam penyebutannya, sehingga dengan konsep inilah setiap konsumen bisa memperoleh barangnya dahulu kemudian melakukan pembayaran jika pesananya sudah sesuai.


Untuk contoh penerapan terhadap carry order, ada seorang konsumen berinisial  AB yang merasa lapar di tengah hari maka dari itu ia membutuhkan makanan cepat saji yang bisa dilahap guna menghilangkan rasa lapar dan menyuplai tenaganya untuk melanjutkan kerja. Kemudian ia memutuskan untuk membeli roti ke minimarket yang berada tidak jauh dari tempatnya bekerja. dan secara langsung saja memesan kepada pelayan untuk mengambilkan roti yang ingin ia beli. Selanjutnya barang tersebut sudah siap dan tinggal membayar kepada kasir sejumlah uang tertentu secara tunai mengunakan uangnya. Barulah kemudian ia bisa membawa roti tersebut dan mengkonsumsinya setelah pembayaran di selesaikan, dari sini kita mendapatkan sebuah pembelajaran kalo konsep tersebut sebenarnya sangat sederhana sekali bahkan tanpa disadari sudah aplikasikan dikehidupan setiap orang.


Carry Order VS Delivery Order

Setiap pengguna internet yang kerap melakukan belanja online sangat familiar dengan kedua istilah di atas (Carry Order & Delivery Order) soalnya pada beberapa online shop dan outlet offline membuka opsi pembayaran untuk memberi kemudahan bagi para pelangganya. Opsi yang ditawarkan adalah Carry order, dimana orang yang tertarik dengan produk yang ditawarkan penjual bisa melakukan pembayaran atau transfer uang senilai harga yang sudah disepakati kedua belah pihak (penjual dan pembeli) atas barang yang sudah dipesan. Misalnya, Budi yang sedang sakit lambung merasa tertarik dengan produk “herbal Sehat lambung” yang diiklankan pada sebuah marketplace. Setelah menanyakan secara detail ke penjualnya dan melakukan negosiasi harga, Budi sepakat memesan produk tersebut dan siap melakukan pembayaran di awal. Opsi kedua, penjual menawarkan COD, yakni sistem pembayaran bisa dilakukan oleh pembeli setelah pesanan diterima terlebih dahulu. Misalnya, Suci sangat terpukau dengan iklan “Cream anti jerawat non alkohol” yang muncul di beranda FB nya. Dimana, Produsen mempersilahkan bagi setiap konsumen untuk melakukan pemesanan terlebih dahulu dan pembayaran bisa dilakukan saat barangnya sudah sampai dan diterima hal ini bertujuan bahwa agar memberikan rasa kepuasan terhadap seluruh pihak yang sedang bertransaksi.



Apa manfaat cash on carry ?

Sebagai sebuah sistem pesanan didalam pembelian suatu barang ada beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan baik antara pembeli dan penjual dengan menggunakan sistem cash and carry antara lain sebagai berikut, akan adanya Penjual menjadi lebih irit terhadap biaya pengiriman, dari pihak penjual juga sanggup dan mampu mempersingkat prosedur penjualan sehingga pencatatan akuntansi lebih simple, belum lagi ditambah lebih mudah untuk melakukan tindakan atas menentukan barang yang sudah dijual dengan barang yang masih dalam pesanan, sehingga dari pembeli akan sangat mudah melihat barang yang akan dibeli dengan menggunakan cash and carry dengan begitu tidak akan ada salah dalam melakukan pembelian barang berdasarkan kebutuhan yang dinginkan.


Kelebihan dan Kekurangan carry order

Untuk mengenai keunggulan utama dari carry order ini yaitu dari pembeli dapat melihat secara langsung barang yang ia beli, jadi tidak ada yang namanya membeli kucing dalam karung, karena konsumen dapat secara langsung memeriksa kondisi barang. Pada pembelian melalui pesanan seringkali terjadi perselisihan antara pembeli dan penjual karena pembeli merasa tidak puas dengan barang yang ia beli, ini karena saat barang dikirim pembeli tidak melihat secara langsung barang tersebut. Perselisihan semacam ini dapat dihindari dari carry order. Namun terkadang masih saja terjadi perselisihan, karena keterbatasan tempat dan waktu dalam menilai produk yang dibeli bisa saja membuat konsumen melewatkan detail dar barang yang ia beli. Untuk itulah perlu jaminan dari penjual bahwa barang tersebut dapat dikembalikan konsumen dalam jangka waktu tertentu. Pada praktek carry order tradisional barang yang dibeli masih dapat dikembalikan dalam jangka waktu beberapa hari setelah pembelian. Tapi pada pembelian di pertokoan modern perlu komitmen secara tertulis dari pihak penjual. Dari sisi penjual cash order ini memberikan keuntungan, yaitu penjual tidak perlu mengantar barang kepada pembeli, ini berarti menghemat biaya yang perlu mereka keluarkan. Dalam proses penjualan konsumen melakukan "self service", atau mereka memilih dan melihat barang-barang tersebut sendiri. Jadi penjual tidak perlu lagi memandu atau melakukan proses menawarkan barang kepada pembeli.


Kekurangan cash order adalah pembeli lebih sulit melakukan komplain atas kerusakan barang, karena mereka sebelum membeli telah mengecek sendiri barang tersebut, jadi tidak ada yang namanya salah kirim yang menjadi tanggung jawab penjual. Dari sisi penjual kekurangan sistem ini adalah penjual relatif tidak dapat menjelaskan secara rinci produk yang mereka jual kepada konsumen mereka. Dengan tidak memberi penjelasan ini berarti penjual kehilangan kesempatan untuk membujuk konsumen untuk membeli produk yang mereka jual.


Dampak Carry Order

Semakin maraknya penggunaan sistem pembayaran Carry Order di masa depan akan membawa dampak negatif. Menggelembungnya pasar kredit dan semakin banyaknya perusahaan yang menerapkan sistem tersebut akan membuat kondisi pasar tidak kondusif jika penggunaan kartu kredit soalnya tidak saling mendukung. maka dari itulah Ketika banyak perusahaan menerapkan sistem Carry Order namun perusahaan justru semakin memperketat regulasinya hal ini sudah tentu akan sangat berpengaruh terhadap kebiasaan belanja konsumen (masyarakat), Selain itu dampak negatif dari sistem Carry Order lainnya dapat menyebabkan potensi penurunan PDB suatu negara karena adanya sebuah penurunan daya beli masyarakat disebabkan adanya tindakan terhadap penghematan dari penggunaan sistem Carry Order, belum lagi bisa mengakibatkan tingkat pengangguran juga tidak baik soalnya sistem ini akan membuat semakin meningkatnya terhadap dunia industri yang menurun produktivitasnya akibat berkurangnya permintaan barang/jasa dari para konsumen.


Kesimpulan

dari uraian diatas tersebut dapat kita ambil sebuah kesimpulana bahwasannya untuk sistem Carry Order ini merupakan sebuah pesanan yang didasarkan atas hasrat yang dimiliki untuk memenuhi apa yang dibutuhkan, bahkan telah rela untuk membayar terlebih dahulu atas apa yang anda inginkan namun hal ini juga harus tetap memperhatikan dengan kemampuan didalam membayar atas produk yang memang benar-benar telah diinginkan sehingga didalam transkasi dalam berjalan dengan lancar karena dari setiap pihak mendapatkan manaafnya dan untuk jual beli tersebut memang cukup menarik sekali, karena pada dasarnya hanya sebuah hasrat atapun napsu terhadap keinginan yang harus dipenuhi sehingga membuat anda menjadi carry terhadap apa yang diinginkan tersebut.



*

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post