Apa itu Indeks Gini?



Indeks Gini sebenarnya adalah ukuran data statistik yang menunjukkan distribusi pengeluaran menurut modal untuk penduduk suatu daerah, oleh karena itu sistem ini diterapkan sebagai patokan untuk koefisien mulai dari 0% hingga 100%, sehingga secara nominal nol mewakili persamaan menuju kesempurnaan sedangkan yang di atas merupakan ketimpangan sempurna artinya hanya ada satu penduduk yang memiliki pengeluaran per kapita sedangkan yang lainnya tidak memiliki kesamaan sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi indeks Gini maka semakin besar ketimpangan yang terjadi di lingkungan.

yang namanya Ketimpangan kekayaan sudah menjadi permasalahan dunia, karena kedepannya dapat menimbulkan masalah dalam ekonomi dan sosial. Karena itulah untuk kondisi sekarang ini masalah tersebut menjadi persoalan global sehingga sangat diperlukan suatu metode untuk mengetahui tingkatnya secara detail, hal ini memang sengaka dilakukan dengan tujuan agar sanggup menentukan langkah untuk mengatasi ketimpangan dan melihat kesuksesan sehingga salah satu metode yang umum diaplikasikan dalam mengukur ketimpangan yaitu menggunakan Koefisien Gini, hingga saat ini masih terbukti memberikan dampak positif atas pengaplikasian sistem tersebut.


Pengertian Koefisien Gini

Koefisien Gini adalah rasio atau perbandingan statistika yang memperlihatkan distribusi pengeluaran penduduk per kapita dalam suatu wilayah. Seorang ilmuwan statistik yang bernama Corrado Gini adalah penemu metode ini, yang karyanya dipublikasikan pada bukunya yang berjudul Variabilit? e mutabilit? di tahun 1912. Jadi pemerataan kekayaan penduduk dapat diketahui menggunakan koefisien dini. Adapun nilainya di mulai dari 0 yang merupakan keadaan pemerataan kekayaan sempurna, ini berarti setiap orang memperoleh pendapatan atau kekayaan yang sama. Sedangkan nilai 1 merupakan nilai tertinggi yang merupakan keadaan pertidaksamaan yang sempurna, Ini berarti hanya satu orang yang memiliki seluruh pendapatan dan yang lain tidak memperoleh apa-apa. Angka k0efisien gini 0 dan 1 ini tentunya sesuatu yang mustahil terjadi di alam nyata, karena tidak mungkin kondisi ideal dimana semua orang memperoleh kekayaan yang sama terjadi begitu juga dengan angka 1 karena mustahil bisa terjadi didalam kehidupan kita.

didalam Angka indeks gini yang mengalami kenaikan semakin tinggi disini memiliki arti sebagai bahan ketimpangan dalam distribusi kekayaan namun apabila makin rendah berarti kekayaan yang dimiliki makin tersebar dengan begitu angka ketidak seimbangan hal ini ditandai dengan 0,4 - 0,5 terus angka koefisien gini dibawah pada nominal tersebut berarti ketidakmerataan kekayaan rendah dan angka yang mencapai 0,5 bahkan melewati itu berarti adanya kesenjangan dari aspek ekonomi sehingga menyebabkan kekayaan segelintir orang mengalami peningkatan dengan sangat pesat.


Prinsip Koefisien Gini

pada dasarnya sistem Koefisien gini merupakan metrik yang paling populer digunakan oleh kebanyakan orang untuk mengukur ketimpangan distribusi pendapatan,dan untuk asalannya mengapa cukup digembari soalnya didalam konsep tersebut telah mengadopsi empat prinsip utama diantaranya sebagai berikut, Anonimitas merupakan metrik yang sanggup merahasiakan terhadap identitas individu dalam suatu populasi sehingga sangat baik diterapkan untuk meraka yang berpenghasilan tinggi maupun yang rendah pokoknya semua bisa disesuaikan. didalam skala kemandirian sistem koefisien gini tidak bergantung terhadap hal semacam ukuran ekonomi atau tingkat populasi suatu negara hal Ini yang menguraikan terhadap meraka yang berpenghasilan menengah keatas ataupun meraka yang pendapatannya dibawah pada umumnya, semua komponen tersebut pastinya dapat teruraikan dengan baik,




Bagaimana metode implementasi Gini Index?

Untuk memahami hal ini, akan diukur dengan distribusi pendapatan suatu negara dimana setiap pendapatan memiliki pendapatan yang sama, sekitar koefisien Gini menjadi 0, tetapi di sisi lain di mana suatu negara dalam distribusi pendapatan jika semua yang lain tidak melakukan apa-apa. menjadi nomor 1 dalam hal indeks Gini, analisis ini juga dapat diterapkan pada Koefisien Kekayaan Gini, tetapi karena jika diukur dengan pendapatan, metode pendapatan sebagai indeks Gini saja, pada dasarnya Gini dihitung untuk negara-negara dengan pendapatan tinggi dan rendah penghasilan. indeks Gini pada kisaran 0,35 – 0,45 hal ini pernah terjadi pada tahun 2015 – 2017 bahkan sampai sekarang.

Sebenarnya indeks Gini sangat umum digambarkan melalui kurva Loranz, dari sini hasil distribusi pendapatan penduduk ditunjukkan pada sumbu horizontal dan vertikal. dibagi dengan area di bawah garis perbandingan yang sempurna, cukup rumit untuk dipahami dan diterapkan, tetapi sistem ini sangat penting untuk melacak ekonomi suatu negara secara keseluruhan.

Cara menghitung indeks Gini atau koefisien Gini biasanya dimulai dengan angka 0/0% sampai dengan 1/100% karena nilai nol merupakan persamaan kesempurnaan dan untuk nilai satu merupakan sifat yang berlawanan dengan sebelumnya. kalimat, sedangkan untuk nilai yang lebih besar dari angka 1 secara teoritis mewakili pendapatan atau kekayaan negatif, kita dapat pengalaman dari sini bahwa semakin tinggi indeks Gini, semakin besar ketimpangan yang ditunjukkan, secara sederhana Gini untuk orang-orang dengan pendapatan tinggi akan memberikan banyak persentase yang lebih tinggi dari total pendapatan seluruh penduduk di daerah tersebut.

Cara penyajian indeks Gini menggunakan metode kurva Loranz karena dapat merepresentasikan distribusi pendapatan dengan memplot persentase jumlah penduduk terhadap pendapatan yang ada. sumbu Y adalah Vertikal, ini dapat dihitung dengan membagi setiap area. Suatu sistem dengan luas berbentuk segitiga dengan rumus (Gini = A / (A + B) tetapi harus digabungkan dengan menggunakan pendekatan yang berbeda dapat dilakukan dengan cara langsung, sedangkan untuk versi tidak langsung dapat menghitung koefisien dengan model pembagian di atas dua daerah kurva Loranz.


Keuntungan dan Kerugian Indeks Gini

Dilihat dari kelebihan dan kekurangan sistem Gini Index tentu ada pro dan kontra, karena sistem ini merupakan salah satu alat ukur yang paling banyak digunakan tidak hanya di dunia tetapi juga di Indonesia, sehingga yang ingin menerapkannya harus memahami aspek ini secara menyeluruh agar apa yang dituju dapat diselesaikan dengan mudah. adapun dari aspek keunggulan lebih mudah diinterpretasikan karena koefisiennya cukup sampel karena hanya berupa angka tunggal sehingga pengambilan keputusan tidak terlalu sulit bagi yang memahaminya, di sisi lain juga lebih representatif saat mengukur ketimpangan akan lebih mudah untuk menunjukkan perubahan untuk seluruh populasi.

Sementara dari aspek kekurangan terhadap sistem indeks Gini  yang sudah sering terjadi belum sanggup dan mampu dalam memperlihatkan perbedaan kualitas hidup, karena antara pendapatan dan kualitas hidup itu bisa berbeda. Misalnya penduduk desa dengan penghasilan rendah bisa jadi hidup mereka lebih berkualitas dari penduduk kota dengan penghasilan menengah bahkan tinggi dan selain itu tidak dapat digunakan menilai distribusi pendapatan antar negara soalnya Koefisien gini hanya bisa memperlihatkan pemerataan dalam kekayaan penduduk suatu negara, apalagi sekarang masih saja ​bergantung pada validitas sampel, sehingga potensi kurangnya representasi sangat tidak tepat dari hasil perhitungan, koefisien Gini tidak dapat mengetahui secara detail siapa yang kaya dan apa dari total asetnya, sedangkan dari aspek perbandingan negara Indeks Gini relatif kurang sebanding dan tidak dapat mengukur kualitas hidup dari semua aspek yang ada.





*

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post